Pages

Selasa, 30 April 2013

Keanekaragaman Wisata Pandeglang

Selama ini yg kita tau hanyalah Taman Nasional Ujung Kulon sebagai salah satu tempat perlindungan satwa langka badak bercula satu atau Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus). Eh, ternyata taman nasional yg dideklarasikan oleh UNESCO sebagai Natural World Heritage Site ini sekarang menjadi salah satu objek dan paket wisata alam terkenal di Pandeglang.
Memangnya ada beberpa tempat objek-objek dan paket wisata maupun daya tarik wisata yg dimiliki oleh Kabupaten Pandeglang ini selain Taman Nasional Ujung Kulon. Mari kita gali dan kenali lebih jauh.
Wisata Alam Pandeglang
Selain Taman Nasional Ujung Kulon, ada Pantai Carita yg sudah mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia, kawasan wisata Tanjung Lesung, kawasan Pantai Bama, Pantai Ciputih, Pemandian Cikoromoy, air terjun Curug Gendang, Pemandian Air Panas Belerang Cisolong, wisata Gunung Karang, Pemandian Alam Citaman.

karapan sapi , Madura


Karapan Sapi atau Kerapan Sapi pasti sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang Indonesia. Karapan Sapi merupakan budaya asli dari tanah Madura yang sudah dikenal sejak abad ke-14 M. Pada zaman dahulu sapi merupakan satu-satunya alat Transportasi tercepat yang ada di Madura dan banyak digunakan oleh masyarakat , khususnya masyarakat elite atau kerajaan. Karapan Sapi ini merupakan salah satu contoh budaya dan hiburan bagi masyarakat Madura yang telah turun temurun dilaksanakan.
Karapan Sapi menurut wikipedia :
sebuah istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh detik sampai satu menit.

Karapan sapi sendiri menurut masyarakat Madura adalah adu balap sapi jantan menggunakan kaleles. Kaleles disini merupakan sarana pelengkap untuk dinaiki joki/sais yang menurut istilah Madura disebut tukang tongkok. Sapi-sapi jantan yang akan dipacu dipertautkan dengan pangonong pada leher-lehernya sehingga menjadi satu pasangan. Untuk pasangan sapi kerrap yang berada di sebelah kanan disebut pangluar dan yang sebelah kiri disebut pangdelem. sedangkan orang yang menahan tali kekang sapi sebelum dilepas disebut tukang tambeng. Tukang Getak merupakan orang yang menggertak sapi agar pada saat diberi aba-aba dapat melesat dengan cepat. Tukang Tonja merupakan orang yang bertugas menarik dan menuntun sapi saat perlombaan. Tukang Gubra adalah anggota rombongan yang bertugas bersorak-sorak untuk memberi semangat pada sapi kerrap.Karapan Sapi tidak serta merta ada di Madura. Ada beberapa versi tentang asal usul Karapan Sapi ini. Versi pertama mengatakan bahwa karapan sapi telah ada di Madura sejak abad ke-14. Waktu itu karapan sapi digunakan untuk menyebarkan agama islam oleh seorang Kyai yang bernama Pratanu. Versi yang lain juga mengatakan bahwa karapan sapi diciptakan oleh Adi Poday, yaitu anak Panembahan Wlingi yang berkuasa di daerah Sapudi pada abad ke-14. Adi Poday yang lama mengembara di Madura membawa pengalamannya di bidang pertanian ke Pulau Sapudi, sehingga pertanian di pulau itu menjadi maju. Salah satu teknik untuk mempercepat penggarapan lahan pertanian yang diajarkan oleh Adi Poday adalah dengan menggunakan sapi. Sehingga lama-kelamaan karena banyaknya petani yang menggunakan sapi untuk membajak sawahnya secara bersamaan, maka timbullah niat para petani untuk saling berlomba dalam menyelesaikannya. Dan, akhirnya perlombaan untuk menggarap sawah itu menjadi semacam olahraga lomba adu cepat yang hingga saat ini disebut .

Karapan Sapi dan Sapi Kerrap merupakan dua hal yang berbeda. Orang Madura memberi perbedaan antara Karapan sapi dan Sapi kerrap ini. Karapan sapi adalah sebuah even adu pacu sapi jantan dalam keadaan bergerak, berlari dan dinamis. Sedangkan Sapi kerrap adalah sebutan untuk sapi jantan yang diperlombakan itu sendiri, baik satu sapi maupun lebih. Adanya perbedaan ini adalah untuk membedakan antara sapi kerrap dengan Sapi Biasa serta Sapi Sono.
Macam-macam Karapan Sapi
Kerrap Keni (Karapan kecil) merupakan karapan sapi yang levelnya se-tingkat Kecamatan saja dengan jarak tempuh sekitar 110 meter. Pemenangnya berhak untuk mengikuti even karapan yang levelnya lebih tinggi lagi.
Kerrap Rajah (Karapan besar) merupakan karapan sapi yang levelnya se-tingkat Kabupaten saja dan pesertanya adalah dari para juara Kerrap Keni dengan jarak tempuh sejauh 120 meter.
Kerrap Karesidenan (Gubeng) merupakan karapan sapi yang levelnya tingkat karesidenan yang diikuti oleh juara-juara dari empat kabupaten di Madura. Tempatnya adalah di Bakorwil Madura yaitu di kabupaten Pamekasan dan tepatnya pada hari Minggu yang merupakan acara puncak untuk mengakhiri musim karapan.
Kerrap Onjangan (Karapan undangan) merupakan karapan sapi khusus yang pesertanya berasal dari undangan suatu kabupaten yang menyelenggarakannya. Karapan ini biasanya diadakan untuk memperingati hari-hari besar tertentu atau peringatan syukuran dan sejenisnya.
Kerrap Jar-ajaran (Karapan latihan) merupakan karapan yang dilakukan hanya untuk melatih sapi-sapi kerap sebelum turun ke even yang sebenarnya.

Karapan Sapi dalam penentuan juaranya adalah di ambil masing-masing 3 Juara, yaitu 3 juara dari golongan menang dan 3 juara dari golongan kalah.
Perawatan Sapi Kerrap

Karapan Sapi memerlukan sapi-sapi kerrap yang benar-benar masuk kategori super. dan tidak sembarangan dalam pemilihannya. Pemilahan sapi kerrap yang cocok untuk karapan biasanya dibedakan sejak sapi berumur 3-4 bulan. Setelah itu sejak umur 10 bulan sapi mulai dilatih tiap satu minggu sekali dan tidak lupa diberi jamu kurang lebih 25 butir telur dan 3 botol hemaviton tiap malam, tidak lupa juga dipijat dan dimandikan dua kali sehari.

Sedangkan untuk masalah makanan yang diberikan setiap hari berupa rumput segar dan minuman berupa air hangat sebanyak satu ember. Dan jangan sampai mengawinkan sapi yang akan dikerap ini, apabila sampai dikawinkan mungkin sapi ini akan loyo saat perlombaan

apabila sapi sudah menginjak dewasa sapi-sapi kerrap ini bisa diikut sertakan dalam perlombaan karapan sapi. Begitupun dengan perawatannya, penambahan jamu menjadi 75 butir telur (bahkan lebih) tiap malamnya, serta mengurangi makanan untuk menghindari kegemukan dan sapi menjadi sehat.
Persiapan dan ritual yang dilakukan sebelum perlombaan di mulai

Sebelum dimulai alat-alat yang harus disiapkan diantaranya : kaleles, pangonong, tali pengikat, joki/sais, cambuk, kalung, selendang, air, ember (tempat jamu) serta saronen (alat musik tiup madura) dengan jumlah sembilan orang menggunakan pakaian adat madura.

Sebelum lomba dimulai, sapi-sapi ini akan di warm up atau pemanasan terlebih dahulu dengan mengelilingi lapangan yang diiringi oleh saronen, gendang, kelenong dan sebagainya sambil ngijung dan menari (penari remaja).

Beberapa menit sebelum dimulai, sapi kerrap tersebut dimandikan kemudian di olesi dengan spiritus yang sudah dicampur balsem dan jahe yang sudah ditumbuk halus. Selain itu sapi juga diberi minuman seperti obat kuat ,ramuan dan jamu rahasia lainnya agar sapi-sapi ini bisa berlari kencang dan kuat. Kaki-kakinya pun dipijat supaya tidak tegang saat perlombaan.

Selain sapi kerrap, pemilik sapi juga melakukan ritual khusus untuk menjaga sang sapi agar bisa memenangkan lomba. Karena pemilik sapi berkeyakinan dengan ritual tersebut dapat membebaskan sapi dari serangan gaib pihak lawannya sehingga perlombaan dapat dilakukan dengan kekuatan sebenarnya. Namun ada juga yang beranggapan ritual pemilik sapi juga dapat menambah kekuatan dari sapinya.

Anehnya para pemilik sapi ini merasa bahwa hadiah yang dimenangkan nanti bukanlah tujuan utamanya. Melainkan kepuasaan dan gengsi yang didapat apabila memenangkan perlombaan karapan sapi ini. Selain itu juga bisa meningkatkan nilai jual sapi yang menjadi juara karapan sapi ini.

Selain sapi yang merupakan faktor utama untuk memenangkan karapan sapi, joki/sais yang biasa disebut tukang tongko juga sangat penting posisinya. Selain bertugas mengarahkan lari sapi-sapi jantan yang melaju kencang, joki juga harus bisa memegang kendali dari garis start, menapakkan dan menyelipkan kaki diantara kayu (kaleles) yang ditarik oleh sapi itu sendiri. Keterampilan lainnya adalah kemampuannya untuk melepas tali kekang dan meraih kayu yang melintang pada kepala sapi apabila telah tiba pada garis finish. Hal ini dimaksudkan agar sapi dapat berhenti dan tidak lagi berlari dengan liar.
Nilai-nilai dan korelasi islam dalam Karapan sapi

Karapan Sapi Secara tidak langsung tersirat beberapa nilai-nilai moral yang terkandung diantaranya :
Nilai kerja keras
tercermin dalam proses pemilihan dan pelatihan sapi sehingga menjadikan sapi kerrap itu kuat dan tangkas. Untuk menjadikan seekor sapi seperti itu tentunya diperlukan kesabaran, ketekunan dan kerja keras agar bisa menjadi juara.
Nilai kerja sama
tercermin dalam proses permainan atau perlombaan karapan itu sendiri. Yang mana semua elemen baik pemilik sapi, dan beberapa anggota lainnya saling bekerja sama agar tercipta sebuah keharmonisan antara sapi, joki dan anggota lainnya.
Nilai persaingan
tercermin dalam proses selama dalam arena karapan sapi. Persaingan menurut Koentjaranigrat (2003: 187) adalah usaha-usaha yang bertujuan utnuk melebihi usaha orang lain. Dalam konteks ini para peserta permainan karapan sapi berusaha sedemikian rupa agar sapi kerrap-nya bisa berlari cepat dan mengalahkan lainnya.
Nilai ketertiban
tercermin dalam proses permainan karapa sapi itu sendiri. Permainan apa saja termasuk karapan sapi ketertiban sangat diperlukan oleh seluruh peserta dan dengan sabar untuk menunggu giliran sapi-sapinya untuk diperlagakan. Begitupun dengan penonton juga mematuhi aturan-aturan yang berlaku agar perlombaan berjalan lancar dan aman.
Nilai Sportivitas
tercermin tidak hany dari sikap para pemain yang tidak berbuat curang saat berlangsungnya permainan, tetapi juga mau menerima kekalahan dengan lapang dada.

Menurut pandangan islam, Karapan Sapi yang awalnya dulu digunakan untuk menyebarkan agama islam oleh seorang kyai, Kini disalahgunakan bahkan harus menyakiti dan melukai sapi yang digunakan untuk karapan ini. Segala cara dilakukan agar sapi yang dijagokan dapat memenangkan Karapan. Sedangkan dalam islam penyiksaan terhadap hewan merupakan larangan keras bahkan bisa disebut haram untuk dilakukan. hukum syariat islam dalam Sabda Rasulullah SAW telah memerintahkan pada ar-Rifqu Bil Hayawan agar tetap melarang karapan sapi ini bila masih menggunakan kekerasan dan penyiksaan terhadap sapi-sapinya. Namun terdapat istilah dalam islam yaitu al-adatu muhakkamatun (adat kebiasaan itu bisa dijadikan hukum) yang secara tidak langsung memperbolehkan even karapan sapi ini.
Bagaimana pendapat anda menanggapi ini semua..?? Pro ataukah Kontra??

Selama semua yang dilakukan dalam batas kewajaran dan tidak melanggar norma Agama Al-Qur’an dan Al-Hadits, maka semua ikhtiar yang dilakukan dalam Karapan Sapi ini Insya Allah Legal dan Halal.
Karapan Sapi dan Keunikannya

Kebanyakan para Wisatawan Asing dan Lokal menyebutkan Istilah Karapan Sapi ini dalam Bahasa Inggris adalah BULL RACE. padahal rakyat Madura sendiri benar-benar tidak mau Karapan Sapi harus dinamakan Bull Race oleh orang asing. kenapa tidak dijadikan bahasa baku standart yang diakui dan digunakan di seluruh dunia bahwa Karapan Sapi dalam bahasa apapun tidak perlu dirubah agar budaya Karapan Sapi ini juga tetap alami dan tetap lestari sebagai Budaya Asli dari Indonesia khususnya dari Tanah Madura.

Jangan lupa apabila anda sedang berwisata ke Indonesia datanglah ke Madura, Dan saksikan arena adu sapi bergengsi di Madura yaitu Karapan Sapi. Untuk jadwal perlombaannya akan saya posting di blog ini beberapa bulan sebelum perhelatan lomba berlangsung. Go KARAPAN SAPI

Don’t forget when you travel to Indonesia came to Madura, and saw the cow fighting arena in Madura namely the prestigious Karapan Sapi. For race schedule will be my posting on this blog a few months before the race event. Go KARAPAN SAPI
Karapan Sapi dan Lomba Semi SEO HUT PLAT-M #2

Pada Ulang Tahunnya yang kedua PLAT-M mengadakan lomba Semi SEO bertemakan Karapan Sapi. Tema ini dipilih karena plat-m ingin memperkaya konten positif tentang madura dan mulai menduniakan madura dengan Karapan Sapinya. artikel ini didedikasikan untuk lomba Semi SEO dan Madura pada umumnya. Lomba Semi SEO ini didukung oleh BloggerNusantara dan IdBlogNetwork.

Sumber foto 1 : Karapan Sapi 2009 Juara 1 Piala Presiden/Gubeng 2009 - Julukan Sapi Lek-Kolek (Pamekasan)

Sumber foto 2 : http://tentangmadura.com/kerapan-sapi-piala-presiden-2010/
Karapan Sapi Juara 1 Piala Presiden/Gubeng 2011 - Julukan Sapi JET MATIC (Sampang)

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia


10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia
Ini dia 10 Tempat wisata di Indonesia yang menarik :

1. Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat


Rinjani memiliki panaroma yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa dan pecinta alam dari mancanegara. Suhu udara rata-rata sekitar 20?C; terendah 12?C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus. Pada Juli, angin masih cukup lemah dan cuaca cukup cerah, sehingga pendakian ke puncak bisa dilakukan kapan saja.


2. Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur


Taman Nasional Komodo (TN. Komodo) merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa pulau dengan perairan lautnya. Pulau-pulau tersebut merupakan habitat satwa komodo (Varanus komodoensis) yaitu reptil purba satu-satunya yang tersisa di bumi. Kondisi alamnya unik, terdapat padang savana yang luas dengan pohon lontarnya (Borassus flabellifer).


3. Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat


Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di barat pulau Papua di provinsi Papua Barat, tepatnya di bagian kepala burung Papua. Kepulauan ini merupakan tujuan penyelam-penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya.


4.kawah ijen , jawa timur


Kawah Ijen merupakan salah satu gunung berapi atraksi wisata di Indonesia. Kawah Ijen merupakan objek wisata terkenal, yang telah dikenal oleh para wisatawan domestik dan asing karena keindahan alam dan bahari.


5. Carstensz Pyramid, Papua


Indonesia patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masayarakatnya. Kali ini, Carstenz Pyramid atau yang bisa disebut dengan puncak jaya, juga berada di Papua. Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania.


6. Gunung Anak Krakatau, Jawa Barat


Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana yang, karena letusan pada tanggal 26-27 Agustus 1883, kemudian sirna. Letusannya sangat dahsyat dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa.


7. Gunung Bromo, Jawa Timur


Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.


8. Gunung Kelimutu, Nusa Tenggara Timur


Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo Kecamatan kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.


9. Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara



Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.


10. Danau Toba, Sumatra Utara



Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer (danau vulkanik terbesar di dunia). Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Inilah tempat-tempat wisata di Indonesia, seharusnya kita tidak perlu pergi jauh-jauh ke Luar Negeri untuk berwisata di Tanah Air pun banyak tempat wisata yang Indah Dan Menarik. 

Sumber : 10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia | Unikgaul

Multnomah Falls, United States


Multnomah Falls adalah air terjun di sisi Oregon dari Columbia River Gorge, yang terletak di sebelah timur Troutdale, antara Corbett dan Dodson, di sepanjang Sungai Columbia Historic Highway. , dibagi menjadi sebuah bagian atas jatuh dari 542 kaki (165 m) dan yang lebih rendah jatuh dari 69 kaki (21 m)

sumber: http://pandepurwaningsih.blogspot.com/2012/11/31-air-terjun-terindah-di-dunia.html

Niagara Falls, USA


Niagara adalah air terjun besar di sungai Niagara yang berada di garis perbatasan internasional antara negara bagian Amerika Serikat New York dengan provinsi Kanada Ontario. Air terjun ini berjarak sekitar 17 mil (27 km) sebelah utara barat laut dari Buffalo, New York dan 75 mil (120 km) tenggara Toronto, Ontario.

sumber: http://pandepurwaningsih.blogspot.com/2012/11/31-air-terjun-terindah-di-dunia.html

Taughannock Falls – New York


Taughannock Falls terletak di Ulysses, NY, bagian dari Danau Finger populer Daerah New York pusat. Jatuh adalah bagian dari Taughannock State Park terletak antara Desa Trumansburg (bagian dari Township Ulysses), dan kota Ithaca. Jatuh katarak memiliki drop yang luar biasa dari 215 kaki (66 meter), dan merupakan salah satu yang tertinggi di sebelah timur Pegunungan Rocky. Taughannock State Park juga fitur hiking dan jalur alam, tenda dan situs trailer, kabin, area piknik, berenang di pantai, memancing, area bermain, sebuah marina peluncuran situs, ice skating, hal naik eretan, ski lintas negara dan serangkaian konser musim panas tahunan.
 
sumber: http://pandepurwaningsih.blogspot.com/2012/11/31-air-terjun-terindah-di-dunia.html

Chocolate Hills: Bohol, Filipina



Chocolate Hills merupakan atraksi turis paling terkenal di Bohol. Ini tempat wisata populer saat ini menduduki peringkat nomor 6 dalam daftar Tujuh Keajaiban Baru dunia. Chocolate Hills terdiri dari sekitar 1.268 sempurna timbunan rumput kering berbentuk kerucut-bukit dengan ketinggian berkisar 40-120 meter. The Chocolate Hills adalah keajaiban alam The Hills dianggap sebagai Filipina Geologi Monumen Nasional.

PARIS

eiffel2 10 Kota Paling Romantis Untuk Berbulan Madu

Siapa sih yang tidak kenal dengan romantisme Paris? kota bagi para kekasih dengan makanan yang nikmat, anggur dan nuansa yang menyenangkan. Makan malam romantis dengan lilin indah di dekat menara Eiffel, berjalan bergandengen sepanjang Champs Elysees atau piknik di taman. Paris memberikan romansa dan keindahan bagi pasangan yang jatuh cinta selama berabad-abad.

SWEDIA




Ibukota: Stockholm
Tarif PP: mulai dari Rp15,3 juta per orang
Apa lokasi yang bagus di Swedia? Lokasi wisata di sana mungkin tidak sesohor Red Square atau Menara Eiffel. Tapi, jika ke Swedia, Anda harus menikmati perayaan Midsummer, yang diselenggarakan di akhir minggu pertama musim panas

anekaragam taman wisata iman

“Sitinjo, An Unique Spiritual Tourism Site.” Demikian sebuah media nasional berbahasa Inggris tanah air, 9 Januari 2005 menginterprestasikan panorama wisata alam religius Dairi yang akan kami singgahi. Letaknya di Kecamatan Sitinjo, 3 kilometer dari Kota Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara.

Mobil masih melaju melintasi aspal hitam. Pemandangan di luar kabin seakan menarik kami untuk segera tiba di tujuan. Tak sabar rasanya. Fauzi, sang fotografer mulai sibuk menyetel kamera. “Ini pasti menarik,” katanya.
Tak lama, mobil menikung ke kiri, melewati sebuah portal yang bertuliskan “Taman Wisata Iman”. Taman Wisata Iman, sebuah nama yang tepat untuk lokasi yang mengandung sejuta makna ini. Jejeran pinus menghantar kesejukan pada mata. Lalu, satu persatu bangunan rumah ibadah masing-masing agama tampak berdiri tegar. Semua rumah ibadah ada di sana. Seakan-akan Dairi ingin menunjukkan bahwa keaneragaman agama yang saling rukun dan bersatu adalah sesuatu nilai yang agung dan pantas ditanamkan.
Mobil kami menanjak jalanan berliku. Namun bagi umat Kristiani, jalanan yang berliku dan mendaki diyakini memiliki nilai spiritual tersendiri. Bagi mereka, berjalan di sepanjang Taman Wisata Iman mengibaratkan perjalanan Yesus memikul salib hingga Puncak Golgota.
Mereka tertawa, tersenyum. Tampak sesuatu di wajah mereka. Nyaman. Dan, yang pasti mereka berbeda agama.
“Itulah fungsi utamanya. Mengenang penderitaan Yesus atau the Passion of the Christ seperti dalam film gubahan Mel Gibson itu,” kata Sekda Kecamatan Sitinjo Anton Sihaloho sarat makna.
Sekitar 100 meter setelah mendaki jalan berliku, perjalanan kami hentikan. Sebuah vihara berdiri tepat di sebelah kiri jalan. Vihara Saddhavadana namanya. Vihara ini telah berdiri sejak tahun 2002 dan hinga kini selalu ramai dipenuhi umat Buddha baik lokal mau pun Medan, bahkan kota-kota lain.
Memasuki bagian dalam vihara, sejenak keheningan terasa. Sebuah patung Buddha duduk bersila dengan telapak tangan menengadah ke depan sementara tangan kiri menyokong sikunya dari bawah. Temaram lampu redup menyala membikin suasana semakin sakral. Gema suara pelan dengan penjaga vihara masih dapat terdengar menggelinding di antara bangunan.
Perjalanan kembali dilanjutkan. “Goa Bunda Maria, sakralnya,” Membuat kami penasaran. Kami pun segera turun. Sebelum menuju ke sana kami pun harus melewati jalan-jalan setapak menurun. Hamparan bunga-bungaan sedikit mengusik pikiran akan firdaus. Sungguh damai.
Jalan menurun, meski melelahkan namun paling tidak sebuah makna tergapai dari sana. Relief-relief yang menggambarkan perjalanan penderitaan Yesus sebelum naik ke surga (the Passion of the Christ) terasa hidup. Patung-patung itu menggambarkan ketika Yesus diadili, disiksa, memikul salib ke Puncak Golgata hingga akhirnya Ia disalibkan dan dikuburkan di sebuah gua.
Beberapa pondok kecil dengan jendela terbuka menghadap lembah dan bukit meramaikan bangunan gereja di samping relief-relief itu. Sambil menunggu keluarga yang sedang berdoa, para pengunjung beragama Kristen masih dapat bersabar dengan ayunan dan beberapa tempat duduk dari kayu di taman tak jauh dari pondok doa itu.
Masih setengah perjalanan. Terasa lelah mendaki jalanan berkelok naik turun, kami pun beristirahat sejenak. Pemandangan alam yang indah. Udara aroma pinus tercium di mana-mana. Anak-anak pelajar tampak berbondong-bondong. Beberapa keluarga asyik berkumpul menikmati makan siang beralaskan tikar. Mereka tertawa, tersenyum. Tampak sesuatu di wajah mereka. Nyaman. Dan, yang pasti mereka berbeda agama.
Kami akhirnya tiba di sebuah bangunan mesjid dan relief Ka’bah di sampingnya, setelah beberapa menit mengunjungi pura bagi penganut agama Hindu. Bangunannya tepat menghadap lembah dengan sebuah taman dan tempat duduk kayu di depannya. Dari sini akan tampak pemandangan menuju Kecamatan Sumbul.
Relief Ka’bah tampak dikelilingi bunga-bunga. Beberapa pengunjung tampak asyik membidikkan lensa kameranya. Ada juga yang berjalan-jalan di sekitar taman sambil memandanginya lama-lama. Inilah puncak perjalan ke Taman Wisata Iman.
Sembari menikmati hidangan kopi panas, di hari yang mulai sore itu, kembali terenung dalam hati bahwa inilah karunia Sang Penguasa. (Seperti dikutip dari www.tonggo.wordpress.com, atas ijin pemilik blog)